Puisi Patah Hati - Kehadiran Cinta sebenarnya terkadang membawa dampak positif bagi mereka yang mendapatkannya. Dengan kehadiran cinta, bisa memberikan kita semangat karena hari - hari kita bisa bersamanya selalu. Namun, tidak selamanya kisah cinta itu berjalan mulus, kadang kala keharmonisan cinta harus kandas. Maka dari itu untuk meluapkan emosi sesaat anda yang sedang dilanda patah hati, bisa membaca atau bahkan menyatakan perasaan kecewa anda terhadapa si (Dia).
Semua Palsu
Karya : Dio Nanda Surya Pratama
teringat masa indah bersamamu ..
tiada ragu jalani hidup denganmu ..
banyak kata terucap untukku ..
takku kira semua itu palsu ..
kau hancurkan aku ..
teganya dirimu ..
kau bohongi aku ..
kau duakan cintaku ,,
kau sakiti hati nii yg setia menyayangimu …
banyak kata terucap manis untukku ..
takku kira semua itu palsu ..
kau hancurkan aku ..
teganya dirimu
Cukup Sampai Disini
Karya : Unknown
Kebohongan itu begitu itu indah saat keluar dari bibirmu,..
Penghianatan itu terlihat sangat wajar jika kamu yang melakukannya,..
Begitu mudah kau kuburkan cerita indah kita..
Begitu mudah kamu berkata… kita “cukup sampai disini”.
Aku seperti kehilangan kaki untuk berdiri
Aku seperti kehilangan mata untuk melihat
Bagaimana cara aku melupakan kamu…
Harus dimana aku tempatkan diri ini jika bertemu kamu…
Yang aku tau, janji dan impian kita tak mungkin lagi bisa terwujud,..
Yang aku tau semua hal yang dulu manis, kini berubah menjadi sangat menyakitkan..
Entah mengapa kamu berubah hati padaku..
Entah mengapa tak ada kesempatan kedua untukku..
Entah mengapa begitu mudah kamu putuskan cinta kita..
Bahkan entah mengapa sampai saat ini kamu tak pernah katakan, apa salahku..
Padahal sudah kugantungkan seluruh harapanku padamu..
Padahal sudah kuserahkan segalanya untuk kamu..
Walau kadang terkesan hati ini mengiba atas cintamu..
Entahlah, mungkin memang semua ini harus berakhir sampai disini..
Mengapa aku berfikir, jalan ini terlalu pahit dan rumit untuk kulalui…
Mengapa kadang aku berfikir tak ada lagi hari yang harus aku lalui..
Apakah harus kuakhiri hidup sampai disini..
Mungkin, lebih baik aku mati…
Aku kecewa..
Aku putus asa..
maaf...
DI UJUNG KATA-KATA
Karya : Unknown
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu
HANYA PADAMU
Mataku terpejam tak mau
Anganku berontak tak lesu
Merekat pada ruang kamar
Berkutat pada riuh gaduh angin malam
Meronta lagi getar ini
Mengais lagi rindu bertali
Untukmu kuasah luka
Padamu kuasuh bahagia
Padamu cinta ingin kuakhirkan
Kupercayakan tanpa sebab yg harus diperdebatkan
Hanya padamu, itu saja.. - Puisi Patah Hati -
SEBERKAS KENANGAN MANIS
Karya : Erik Hidayat
Hari demi hari terus berlalu melewati siang dan malam
Hingga tak terasa aroma nostalgia kembali bersemi dan
mewangi mengharumi bulan Agustus ini.
Ya… bulan yang telah banyak menyimpan angan dan kenangan
Bersamamu. Ingatkah kamu?
Wahai yang kurindu;
Ketika pertama kali kita bertemu, berjanji dan bersatu.
Seakan dunia ini hanya milik kita berdua,
Seakan alam pun berdendang ria, memandang kita ceria
Bahkan aku sempat berfikir bahwa aku terlahir ke dunia ini
Hanya untuk membuatmu bahagi, ya…membuatmu bahagia!
Sehingga apapun yang kamu inginkan,
Aku selalu berusaha keras agar dapat memberikannya,
meski terkadang harus ku korbankan segenap jiwa ragaku,
meski aku harus menderita, kecewa, dan luka!
Ya… sekalipun langit mendung, gelap malam untukku.
Wahai belahan jiwaku, masih ingatkah kamu?
Ketika kita bernyanyi bersama di sore itu,
Kau tersenyum mesra padaku. Mungkin itu,
Senyum pertama dan senyum termanis yang pernah kulihat
Seakan hasratku merekah dan hatiku tergugah untuk
Membelaimu dibawah naungan gemerlapnya bintang-gemintang,
Dan indahnya sinar bulan. Ingatkah kamu?
Ketika kita makan malam bersama di malam itu,
kau menatapku dengan sorot matamu yang berbinar.
Sepertinya bias bening bola matamu mampu
merubah gelap gulitanya malam menjadi fajar yang cerah.
Dan disitu pula, Kuberikan serangkaian bunga-bunga indah
sebagai tanda kasih sayangku padamu, ingatkah kamu?
Wahai Sariku, itu hanya seberkas kenangan manisku
Yang masih terkemas rapi dalam setiap ingatanku
Meski terkadang aku harus sedih, jerih dan letih
mengikuti liku hidupku, tapi seberkas kenangan manis kan terkenang slalu
Sariku, semua ini hanyalah puisi penghibur kalbu
yang mungkin dapat melebur keruhnya suasana di
batinku, yang kini tengah pilu meratapi kisah cintaku,
bersamamu.
Entah apa yang bakal terjadi lagi?
yang tersirat dalam garis tanganku
Akau hanya bisa berdo’a, semoga Tuhan
mendengar keluhan dan harapanku. Wahai Sariku,
semua ini hanyalah kata-kata, tapi ini lebih indah
dari bintang-bintang di angkasa.
Ya…ketika seberkas kenangan manisku teringat kembali olehku,
di bulan agustus ini, yang mungkin akan menjadi kelabu…
Puisi Arti Cinta Saat Ia Meninggalkan Kita ??
Karya : Riska
Dulu, Dialah segalanya bagiku
Dulu, Dialah yang paling penting untukku
Dulu, Dialah yang selalu hadir menemani hari-hariku
Namun . . .
Kini, Dia bukan segalanya bagiku
Kini, Dia bukan orang yang paling penting di hidupku
Kini, Dia juga yang selalu menghantui hari-hariku saat dia t’lah pergi meninggalkanku
Rasa itu . . . Benci, sedih, dan kecewa
Jadi satu di benakku
Ingin rasanya aku berteriak
Ingin rasanya aku menangis
Menangis karenanya
Semua itu berlalu secepat kilat yang menyambar-nyambar
Hilang di telan waktu
Hilang di lahap bumu
Ataupun hilang karena ingin
Sedih jika mengingatnya
Apakah hanya sesingkat itu perjalanan cintaku
Apakah hanya kenangan pahit yang harus aku rasakan saat ini
Aku tak sanggup untuk mengingatnya
Air mataku selalu menetes, padahal tak ingin meneteskannya !
Mungkin dia bukan takdirku . . .
Gimana ? Puisi Patah Hatinya bagus bagus bukan ? jika sobat merasakan hal yang sama, bisa meluapkannya dengan membagikan puisi karya-mu di kotak komentar. yang the best akan admin post kan ke artikel ini, oke semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk melihat - lihat artikel puisi ibu tercinta ya .
0 komentar:
Posting Komentar